Jumat, 12 Agustus 2011

Kurikulum KTSP SMP LIK


A. Latar Belakang
Masa depan yang di dalamnya anak-anak kita akan hidup, diramalkan memiliki berbagai ciri; persaingan yang ketat; pergaulan global yang makin intens; perubahan-perubahan yang makin cepat di berbagai bidang kehidupan dengan segala permasalahannya; serta tantangan sekaligus kebutuhan kepada kehidupan keberagaman yang lebih bermoral.

Kurikulum KTSP yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional telah membawa perubahan yang sangat besar pada pengembangan pendidikan di tanah air, Indonesia. KTSP, di samping sebagai pemandu, juga sebagai inspirator kepada seluruh tenaga pendidik untuk mengembangkan kreativitas guna menghadir pola pendidikan yang benar-benar membumi, kontekstual dan aktual.

Kurikulum yang sebelumnya (sebelum tahun 2004) menekankan kepada penjelajahan materi-materi pelajaran secara berlebihan dan bersifat satu arah. Akibatnya, bukan saja proses belajar - mengajar menjadi membosankan, potensi luar - biasa kreatifitas anak - didik pun banyak yang tersia-siakan. Belum lagi timbulnya akses-akses berupa kurangnya inisiatif, kelemahan kemampuan berekspresi dan kekurangakraban anak - didik kepada lingkungannya.

Hadirnya kurikulum KTSP ini benar-benar merupakan loncatan besar akan perubahan pendidikan di Indonesia pada masa-masa mendatang.

Didukung oleh personel-personel yang berpengalaman, berwawasan dan berdedikasi tinggi terhadap perkembangan dunia pendidikan, SMP Lazuardi Insan Kamil yang berada dibawah LPAB (Lembaga Pencerdasan Anak Bangsa) menawarkan sebuah alternatif pendidikan dasar di Indonesia yang tentu tetap mengacu pada visi dan misi yang diamanahkan oleh insitusi pendidikan di Indonesia.

Kurikulum KTSP SMP LIK

B. RASIONALISASI KURIKULUM
Kurikulum kami rancang berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang saat ini telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri no 22 dan 23 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam merancang kurikulum, lazuardi melakukan kajian mendalam dan sangat intens, mengingat mendesaknya keperluan untuk melaksanakan KTSP di lingkungan pendidikan di Indonesia.

Kami melakukan perubahan pada sebagian konten kurikulum, tanpa membuang makna kebutuhan kompetensi yang menjadi ruh kurikuum Indonesia saat ini. Kami menambah dan me-“ramping” - kan mata pelajaran atau materi-materi pelajaran tertentu yang dianggap masih kurang maupun yang berlebihan. Perampingan ini akan membuka ruang lebih besar bagi pembangkitan kreatifitas siswa. Sejalan dengan itu, kami berusaha meningkatkan kapasitas siswa untuk belajar aktif, nyaman dan efektif, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Yang tak kalah pentingnya, kami memberikan penekanan khusus pada pengajaran agama yang berorientasi pada budi pekerti serta pengembangan kemampuan berbahasa dan keterampilan di bidang teknologi informasi.

Sedangkan untuk mempersiapkan anak-anak kita dalam memenuhi era pergaulan global, sekolah menerapkan sistem Pengajaran bilingual penggunaan bahasa Inggris sebagai medium pengajaran, disamping bahasa Indonesia—dan pengakomodasian kurikulum Internasional. Lebih dari itu, sekolah juga mempromosikan pemahaman budaya bangsa-bangsa (International understanding).

Semua itu kami lengkapi dengan kegiatan ekstra dan ko-kurikuler yang akan meliputi kegiatan pengayaan komputer dan bahasa Inggris, musik, vokalia, melukis, scout (kepanduan), renang, beladiri serta fun lab.

Dalam menyelenggarakan kegiatannya, sekolah-sekolah ini berupaya keras memanfaatkan semua temuan mutakhir di bidang pendidikan seperti pendekatan Multiple Intelligances, Active Learning, dan Contextual Learning.

Kesemuanya itu diselenggarakan dalam suasana ramah, akrab lingkungan dan menyenangkan. Sebagai penunjang kurikulum, kami mengupayakan juga sarana-sarana seperti laboratorium komputer dan bahasa Inggris serta science lab.


Lebih dari itu, sekolah-sekolah ini tak akan segan-segan untuk memanfaatkan semua sarana modern yang bermanfaat lainnya seperti berbagai buku dan alat peraga modern, sarana audio visual dan teknologi komputer multimedia serta berbagai bentuk permainan edukatif dan wahana kegiatan dalam dan luar ruang (indoor dan outdoor activities), termasuk minifarm, minizoo dan sebagainya.

Dalam bidang kurikulum, SMP Lazuardi sedang mematangkan konsep pembelajaran yang sesuai untuk siswa- siawa SMP selama tiga tahun belajar dengan cara menambah atau mengurangi beban kurikulum yang akan dimasukkan dan/atau dikeluarkan dari kurikulum khas Lazuardi. Pengurangan beban kurikulum semata-mata dimaksudkan untuk mengurangi beban belajar yang seharusnya tidak ditanggung oleh siswa, sedangkan penambahan materi pada kurikulum dimaksudkan memberi pengayaan pengetahuan yang seharusnya dimiliki siswa namun tidak diakomodasi oleh kurikulum Nasional. Pengayaan kurikulum akan datang dari tempat yang beragam, baik nasional maupun internasional.

Selain menerapkan metoda-metoda mutakhir di bidang pendidikan, SMP Islam Lazuardi akan menerapkan pula pendekatan remedial untuk membantu siswa yang tertinggal dan memberikan enrichment bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih.

Dalam proses pembelajaran, SMP yang didukung oleh program boarding akan menerapkan program dwibahasa (bilingual) yang dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kesiapan siswa dan staf pengajar. Siswa dan guru akan diberikan pengajaran intensif dalam rangka mengejar target yang diinginkan dalam bilingual. Salah satu kegiatan yang sudah dan akan terus dilaksanakan adalah memberi pengayaan kepada guru dalam bentuk English Club oleh seorang native spiker. Sementara pengayaan dalam bentuk komunikasi, baik lisan maupun tulisan akan diberikan untuk siswa- siswa SMP yang akan dilakukan secara rutin dan intensif di asrama.